Advertisement

Responsive Advertisement

Perempuan Penakluk senja

                                      


Setelah bertahun-tahun, setelah dua hati sudah saling menggenggam, setelah dua semoga melebur menjadi semoga yang sama, untuk pertama kalinya ku ajak sahabat hatiku untuk ku perkenalkan pada semesta, bahwa inilah dia yang sering ku sebut namanya dalam doaku ketika semesta menjadi saksi yang setia menemaniku.
Iya, ini pertama kalinya, sebab aku mungkin bukan seperti pasangan lain yang selalu punya banyak waktu, tapi jika itu untuk menemaninya, maka akan kulakukan sampai rambut memutih, gigi berguguran, mata mulai suram bahkan sampai ujung zaman sekalipun.
Menemani bukan tentang raga yang selalu ada disampingmu, tapi sesungguhnya menemani yang hakiki adalah kemanapun kakimu melangkah, dimanapun kamu berada, kamu tahu hatimu milik siapa dan untuk siapa.

Di hamparan pasir putih yang memanjang, di hadapan lautan yang luas, ku perkenalkan sosok istimewa ini yang sejenak membuat semesta seakan terkagum-kagum.
Dunia  nyaris kehilangan terangnya, senja seperti tak bernyawa.
Bahkan mentari yang biasanya membakar langit biru, memberikan keindahan pada senja pun tunduk dihadapan ciptaan Tuhan yang satu ini.
Ia bahkan tak sanggup memperlihatkan diri, bersembunyi dibalik awan, lalu sesekali mengintip dari sela-sela kupalan awan hitam yang juga iri pada sosok istimewa ini.
Angin laut pun sangat sopan dan ramah, dengan malu-malu, ia meniup perlahan beriringan dengan pukulan ombak yg berirama menyambut tamu spesial sore itu.

Waktupun seperti berhenti sejenak, lalu mulai berjalan dengan sangat lambat seolah mengisyaratkan bahwa sore itu janganlah cepat berlalu, ya dia tak menginginkan tamu spesial itu pulang dengan cepat bersama mentari yang kembali ke peraduannya. Mungkin dia tidak ingin kehilangan sosok yang menghentikan dunia seketika. Ataukah mungkin ia mengerti bahwa akupun masih ingin menikmati senja bersama sang penakluk senja?
Ah sepertinya alam semesta berada dipihak ku. ya aku juga masih betah melihat mentari yang tak kunjung menampakkan dirinya, angin yang masih saja sopan, serta ombak yang masih sangat bersahabat kala perempuan disebelah ku tersenyum menyapa mereka.
Namun bukan mereka alasanku betah, tapi sosok perempuan mengagumkan itulah yang membuatku tak ingin beranjak pergi.

Pada senja yang bertekuk lutut di hadapan sosok perempuan istimewa ini,  ku ucapkan terima kasih tak terhingga atas kesempatan yang diberikan oleh semesta untuk bersanding disamping bidadari keduaku setelah ibu, meskipun ku tahu untuk tetap bersamanya, harus ku lalui jalan penuh liku, bahkan lubang jarum sekalipun terlalu besar untuk dilewati.
Namun untuk tetap bersama dengan sosok yang mampu menggetarkan dinding hatiku kala ada didekatnya, menyerah bukanlah pilihan, berhenti bukanlah solusi, perbedaan bukanlah alasan untuk mengubur semua mimpi.
Aku yakin takdir menginginkan kita bersama, ia hanya sedang menyamar untuk melihat seberapa keras kita berjuang menggapainya. Seleksi alam akan terjadi, mereka yang tekun dalam perjuangannya akan tetap berdiri kokoh, tapi mereka yang hanya bermain-main akan tereliminasi dengan sendirinya.

Setelah usaha dan doa senantiasa bergandengan tangan, maka semesta pun tidak akan diam menonton, ia akan memainkan perannya, menyatukan dua insan dari dua dunia yang berbeda dengan caranya.
Ya, aku percaya itu.
Hubungan yang berlandaskan perbedaan adalah sebuah keindahan, bahkan pelangi pun tidak akan terlihat indah jika hanya satu warna saja.
Tugas kita hanya berusaha memantaskan diri, agar diberikan yang pantas.
Namun apabila pada akhirnya kita tidak bisa bersama, aku ingin kelak kamu disiram dengan senyuman ketika mengingatku, bukan dibakar amarah ketika mendengar namaku.

Pada angin yang masih tersipu malu , Pulau Timor menitipkan pesan katanya " wahai pulau Jawa, seorang wargaku menyayangi salah satu wargamu...tanpa batas waktu''.
Bolehkah kita bersua mewujudkan impian mereka?
Ketika hati kita sudah saling menggenggam, dan atas ijin sang Maha cinta, alam semesta akan berusaha menyatukan kita dengan cara yang tidak biasa.

Semoga 🙏

Post a Comment

16 Comments

Unknown said…
Aamiin , semoga terijabah Harapan dan Do'anya .
Mata Sami' said…
Masaallah..
Luarbiasa tulisannya
Ada terselip doa dan pengharapan di setiap spasinya.
Smoga kelak kalian akan duduk bersama dikursi goyang dg wajah yg mulai keriput, dg rambut yg tak lagi hitam, dg tangan yg selalu menggenggam lalu bercerita tentang masa muda dg penuh bahagia.
Pesulapkata18 said…
Luar biasa...
seperti mendengar Sepoian angin yg tertunduk malu itu melantangkan riuhnya atas Cinta yang akan diperjuangkan dan ahirnya disatukan...

Mantap Bat
Eddy Amasanan said…
Terima kasih sahabatQ..
Ini adalah langkah awal untuk sebuah perjalanan panjang yang sedang terbentang dihadapan kita..

Dan untuk doanya, terima kasih sahabatQ...
Eddy Amasanan said…
Hehe
Masih perlu banyak belajar lagi ini sahabat🙏
Ya masih pemula yg harus berlari lebih keras lagi bat😀

Btw makasih sahabatQ...
anty talan said…
Ahhh terharu loh kakak baca ini 😊🤗
Siapapun wanita itu dia akan merasa wanita paling beruntung dan sempurna 👌💫
Eddy Amasanan said…
Hehe
Terima kasih anty🤗
Siapapun dia, dia memang luar biasa😀