Pernahkah kamu merasa seseorang begitu ada di dekatmu namun tidak bisa kamu lihat? merasakan dekapannya namun tidak terdeteksi oleh penglihatanmu? Ataukah merasakan belaiannya namun luput dari lensa matamu? Atau mungkin mendengar suaranya tapi tidak menemukan wujudnya? Ataukah Merasa sepi dalam keramaian? Jika pernah, aku yakin rasanya sangat tidak enak. Aku juga merasakannya sekarang.
Itu adalah keadaan dimana kita merasa dunia begitu tidak adil, semesta begitu kejam, kita di biarkan sendiri dengan segala perasaan aneh yang mempermainkan kita kapan saja. Tanpa tahu tempat, tanpa tahu seperti apa keadaan kita sekarang, kuat atau lemah, bahagia atau senang. ketika kamu senang ia datang mengacaukan bahagiamu, ketika kamu sedih ia juga datang menambah kesedihanmu. Bukankah ini tidak adil?
Hujan selalu datang bersama semua perasaan itu, perasaan yang menimbulkan pertanyaan "ada dimana dan sedang apa?". Bagiku ini adalah pertanyaan tersulit didunia, karena aku tidak akan pernah menemukan jawabannya, aku hanya bisa meyakininya. Aku benci pertanyaan ini, yang datang tanpa aku inginkan kehadirannya.
Lantas untuk situasiku saat ini, siapakah yang harus disalahkan?apakah hujan yang dengan lugunya datang membawa semua perasaan itu? Ataukah kesunyian malam yang begitu ceroboh menghadirkan pertanyaan-pertanyaan itu dalam kepalaku? Ataukah aku yang terlalu lemah menghadapi kenyataan?
Sungguh!! Aku benci kehidupan seperti ini.
Pertanyaan yang menyayat hati, mengacaukan pikiran dan mengundang pilu, senyum yang selama ini terjaga luntur dari wajah malang yang sedang dilanda kerinduan berkepanjangan. Pertahanan yang sudah tersusun dengan rapinya ambruk hanya dengan pertanyaan sederhana ini, dan tanpa disadari air mata mengalir dengan begitu derasnya. Bahkan pada titik tertentu lebih deras dari hujan yang akhir-akhir ini mungkin sedang mengejar bumi, datang tanpa hentinya, seolah sedang mencari perhatian bumi.
Tapi aku tahu sederas apapun hujan itu, ia akan tetap reda. Ya air mata pun pada akhirnya akan reda dengan sendirinya tanpa menemukan jawaban dari belenggu pertanyaan yang menguasai kepala ini.
Ada dimana dan sedang apa?
Pertanyaan yang sederhana, namun ketika pertanyaannya untuk orang yang berbeda dunia dengan kita, ini adalah pertanyaan yang sangat ingin kamu tanyakan.
Percayalah, ini lebih penting daripada kumpulan kata-kata mutiara milik pujangga. Ataupun puisi-puisi terbaik di dunia sekalipun.
Semua kita kelak akan menanyakan hal yang sama, yang lain hanya sedang mengantri gilirannya. Maka dari itu Ketika kalian masih diberi kesempatan bersama orang-orang terhebat dalam hidup kalian, ambil handphone kalian sekarang, mulailah luangkan sedikit waktu kalian untuk sekedar mengobrol perihal ada dimana dan sedang apa, saat itu juga kalian akan mendapatkan jawabannya.
Karena saat orang yang ingin kamu tanyakan sudah berada di dunia yang kamu sendiri tidak tahu seperti apa, itu akan sangat menyakitkan untuk ditanyakan.
Ada dimana dan sedang apa?
Aku butuh jawabannya, mungkin dengan itu, aku akan jauh lebih tenang, aku akan lebih belajar merelakan, belajar lebih mengikhlaskan, karena ikhlasku masih belum sepenuhnya, kamu tahu itu.
Tapi siapakah yang akan menjawabnya? Bulan? Ataukah bintang? Bahkan setelah kamu pergi menjelma menjadi bintang, yang aku tahu tempatmu ada di langit bersama bintang-bintang yang lain tapi tidak aku tahu yang manakah bintang yang kurindukan itu.
Aku hanya meyakini bahwa kamu adalah bintang yang paling terang. Semoga aku tidak salah😁
Ada dimana dan sedang apa?Aku hanya meyakini bahwa kamu adalah bintang yang paling terang. Semoga aku tidak salah😁
Pertanyaan yang menyayat hati, mengacaukan pikiran dan mengundang pilu, senyum yang selama ini terjaga luntur dari wajah malang yang sedang dilanda kerinduan berkepanjangan. Pertahanan yang sudah tersusun dengan rapinya ambruk hanya dengan pertanyaan sederhana ini, dan tanpa disadari air mata mengalir dengan begitu derasnya. Bahkan pada titik tertentu lebih deras dari hujan yang akhir-akhir ini mungkin sedang mengejar bumi, datang tanpa hentinya, seolah sedang mencari perhatian bumi.
Tapi aku tahu sederas apapun hujan itu, ia akan tetap reda. Ya air mata pun pada akhirnya akan reda dengan sendirinya tanpa menemukan jawaban dari belenggu pertanyaan yang menguasai kepala ini.
Ada dimana dan sedang apa?
Pertanyaan yang sederhana, namun ketika pertanyaannya untuk orang yang berbeda dunia dengan kita, ini adalah pertanyaan yang sangat ingin kamu tanyakan.
Percayalah, ini lebih penting daripada kumpulan kata-kata mutiara milik pujangga. Ataupun puisi-puisi terbaik di dunia sekalipun.
Semua kita kelak akan menanyakan hal yang sama, yang lain hanya sedang mengantri gilirannya. Maka dari itu Ketika kalian masih diberi kesempatan bersama orang-orang terhebat dalam hidup kalian, ambil handphone kalian sekarang, mulailah luangkan sedikit waktu kalian untuk sekedar mengobrol perihal ada dimana dan sedang apa, saat itu juga kalian akan mendapatkan jawabannya.
Karena saat orang yang ingin kamu tanyakan sudah berada di dunia yang kamu sendiri tidak tahu seperti apa, itu akan sangat menyakitkan untuk ditanyakan.
8 Comments
Sungguh luar biasa..tulisan penuh makna..mengajak kita untuk menanyakan kabar perihal mereka..orang-orang yang berarti dalam hidup..karena jika mereka tak ada lagi maka, pertanyaan ini akan sangat menghanti pikir kita.
Dan bila pertanyaan ini untukku..maka kan ku jawab : ku disini selamanya tak kan pernah pergi selain bersamamu.😁
Itulah Kata Sahabatq Edy Amasanan,,
Sukses Selalu Pak Jurnalis