![]() |
Doc. Google.com |
Mentari kembali membuka tabir cakrawala
Merdu kicauan burung sambut hari yang cerah
Setelah Kokok ayam melepas malam gelap
Bunga pun bermekaran menyambut pagi
Bising kendaraan mulai menyapa bumi
Pun para pengejar rupiah mulai beraksi
Hari yang baru, harapan yang baru
Tidakkah kau lekas bangun?
Jam sudah pukul delapan
Sementara pintu kamarmu masih tertutup
Sedang apa, tidakkah berniat bangun?
Atau belum sempat kau istirahatkan mata?
Bangun dan lakukan sesuatu
Jangan diam tanpa berbuat apa-apa
Kamu bukan robot yang menunggu perintah
Hidupmu tergantung tindakanmu
Bahagiamu milikmu
Sedihmu biarlah milik kemarin
Hari sudah berlalu
Tidakkah kamu ingin bahagia?
Basu mukamu, ganti pakaianmu
Sisir rambutmu, lekaslah beraktivitas
Masa depan tak pernah bertamu tapi didatangi
Tidakkah kau siapkan bekal kesana?
Bahagiamu tak disini, ia menunggu dijemput
Tinggalkan luka, ia tak pantas kau bawa
Bejana hidupmu harus kosong
Jika ingin diisi kebahagiaan
Bangun nak, kamu pejuang
Ada yang menunggu pulangmu
Lebih dari ia yang kau ratapi
ada yang menunggu melihatmu kembali
Lebih dari ia yang memalingkan kepala darimu
Kupang, 14 Mei 2020
0 Comments