Advertisement

Responsive Advertisement

Kami Bisa Apa


Kami bisa apa melihat ketidakadilan
Kami hanyalah kumpulan rakyat jelata
Yang tak diperhitungkan sama sekali
Antara ada dan tiada tak penting

Tugas kami hanya diam, membungkuk lalu mengangguk
Atas perintah tuan kecil pun tuan besar
Kalau menggeleng katanya membangkang
Bersuara katanya memberontak

Melawan?
Jangan, nanti nasib tak menentu
Nama bisa dicoret dari daftar penerima raskin
Atau tidak kebagian jatah jadi tuan kecil
Atau Seumur hidup hanya menjadi honor di daerah
Atau mungkin sanak saudara dimutasi ke pelosok desa

Kami bisa apa melihat penindasan
Walau mendidih darah ini, mulut bungkam tak berdaya
Bila berkata layaknya orang terdidik di kota
Nanti dikira kami ditunggangi kepentingan

Apa yang paling penting daripada sejahtera saat ini
Kami merindukan kata itu
Kata yang kau janjikan dulu saat kami masih segalanya
Saat kami masih kau cari bahkan sampai sudut-sudut desa

Ingatkah kamu?
Saat kamu datang seperti pengemis di tengah malam
Bertopeng wajah lugu meminta dukungan
Walau duduk tak beralas katamu tak apa
Kamu juga seperti kami, sama-sama rakyat jelata
Cuiihhhh, sungguh kau pelakon drama yang buruk

Kami bisa apa melihat keserakahan
Segalanya kau makan tanpa tahu rasa kenyang
Makan pensil, makan buku, makan seragam, makan gedung
Lalu makan aspal bahkan makan jatah raskin untuk kami
Sementara kami hanya bisa memegang perut
yang masih kenyang dengan janji-janjimu

Kami bisa apa
Saat kemiskinan terus merongrong hidup
Suara tak boleh terdengar walau sekedar memohon bantuan
Tetap menjerit dalam diam, walau dicekik kesengsaraan


Kupang, 01 Mei 2020





Post a Comment

0 Comments