......
Rindu ini curang
ia selalu bertambah
Tanpa pernah tahu caranya berkurang
Tanpa pernah tahu caranya berkurang
Ia selalu menuntut temu
Tanpa pernah tahu ada apa dengan kita
Tanpa pernah tahu ada apa dengan kita
Kita yang pasrah dan menyerah pada perjuangan
Biarkan rindu ini terlampir bersama hembusan angin
yang membawanya menyusuri awan hitam,
Dan akan tiba kepadamu berupa rintik-rintik hujan
agar kamu bisa melihatnya.
Sebanyak rintik hujan, itulah rinduku
Entah rindu ini akan bermuara pada temu
atau akan habis bersama redanya hujan
satu yang pasti rindu ini masih milikmu
Tak terbagikan, kecuali dengan rumah tempatku pulang
Perlahan, kamu menjelma segalanya
Aku tetaplah aku,
aku yang menyebalkan dengan persoalan rinduku
obatnya hanya satu temu yang ku nantikan
Nanti yang tak dapat dijelaskan dengan kata
hanya diam membeku dalam kedinginan jiwa
yang sudah mencapai suhu terendahnya
.
.
.
.
Apa kabar rindu?
Adakah kabar untukku?
0 Comments