Tatapan matanya kosong
Ia terus berusaha sembunyikan senyum manisnya
Dibalik sepasang kata 'tak apa'
Kecewa,matanya tak bisa berbohong
Perlahan,air matanya menetes
Membasahi wajah mungilnya
Sesekali suara Isak tak kuasa Ia tahan
Seperti ingin menangis sejadi-jadinya
Lelaki yang begitu ia banggakan
Menghancurkan hati tulusnya
Membentang duka diatas karpet bahagianya
Kini,ia tak lagi setangguh dulu
Dunianya benar-benar hancur
Ia tak lagi secerewet dulu
Tak lagi seceria dulu
Bahagianya direnggut kata manis penuh dusta
Ia terlalu cepat menaruh percaya
Tak sisakan sedikit pun ragu
Hingga berakhir tak lagi percaya siapapun
Terlambat,hatinya terlanjur hancur
0 Comments